Bukittinggi — Dinas Kesehatan kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui penyelenggaraan Pelatihan Public Safety Center (PSC) 119 yang dilaksanakan pada 5–8 Desember 2025 di Hotel Monopoli Bukittinggi. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis dalam memperkuat sistem pelayanan kegawatdaruratan yang cepat, tepat, dan terkoordinasi.
Pelatihan ini dihadiri langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Wilda Reflita, S.ST., MM, Sekretaris Dinas Kesehatan, Deni Hendra Suryadi, SKM., M.Kes., serta Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Elsi Risalma Putri, S.Si.Apt. Kehadiran jajaran pimpinan menunjukkan besarnya perhatian terhadap peningkatan mutu layanan gawat darurat di tingkat daerah. Pelatihan ini diikuti oleh 22 orang dokter, 22 orang perawat dan 22 orang driver, dari 22 puskesmas sekabupaten lima pilih kota.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Wilda Reflita, dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan PSC 119 memiliki peran penting dalam menyelamatkan nyawa masyarakat.
“Pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam memastikan bahwa setiap petugas mampu memberikan respon cepat dan tepat saat terjadi kondisi darurat. PSC 119 harus menjadi garda terdepan dalam pelayanan kegawatdaruratan,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan, Deni Hendra Suryadi, menekankan pentingnya penguatan koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan PSC 119.
“Pelayanan kegawatdaruratan tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kerja sama yang solid antara fasilitas kesehatan, ambulans, rumah sakit rujukan, dan instansi terkait agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan optimal,” ujarnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Elsi Risalma Putri, juga menegaskan bahwa peningkatan kompetensi petugas merupakan kunci utama keberhasilan layanan.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan seluruh petugas memahami standar operasional prosedur, mampu melakukan triase dengan baik, serta memiliki keterampilan komunikasi yang efektif dalam situasi darurat,” tuturnya.
Selama pelatihan, para peserta menerima berbagai materi penting, antara lain pengenalan sistem PSC 119, prosedur penanganan awal kegawatdaruratan, alur komunikasi dan koordinasi, mekanisme rujukan pasien, serta praktik simulasi penanganan kasus. Metode pembelajaran dilakukan secara teori dan praktik langsung agar peserta memiliki pemahaman yang komprehensif.
Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif dalam diskusi, simulasi, dan evaluasi yang dilakukan selama kegiatan berlangsung. Para peserta berasal dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan yang diharapkan menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan layanan PSC 119 di wilayah kerja masing-masing.
Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan kegawatdaruratan secara menyeluruh, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat nyata berupa pelayanan kesehatan yang lebih cepat, responsif, dan terintegrasi. Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagai bagian dari transformasi layanan kesehatan yang berkelanjutan.
Feedback