Kegiatan evaluasi jejaring layak hamil, antenatal terpadu, dan stunting yang berlangsung di Hotel Mangkuto Payakumbuh yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota melalui Seksi Kesga Gizi dibuka dan ditutup oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota. Acara ini menghadirkan berbagai narasumber dan peserta dari instansi terkait, yang bersama-sama berkomitmen meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya dalam mempersiapkan generasi bebas stunting.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas sektor yang telah terjalin dengan baik selama ini. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara Kementerian Agama, KUA, puskesmas, dan masyarakat untuk mewujudkan kesehatan ibu dan anak yang optimal.
"Kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil dan anak, adalah prioritas utama dalam membangun generasi yang sehat dan produktif. Kita semua memiliki peran penting dalam memastikan setiap calon pengantin dan ibu hamil mendapat perhatian, edukasi, dan pelayanan terbaik agar terhindar dari risiko kesehatan, termasuk stunting," ujar beliau.
Beliau juga berharap bahwa hasil evaluasi dari kegiatan ini dapat menjadi dasar untuk menyusun strategi yang lebih efektif dalam memperkuat jejaring layak hamil dan antenatal terpadu. Selain itu, beliau menekankan perlunya komitmen dari semua pihak untuk merealisasikan program-program yang telah direncanakan.
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota, Dr. H. Irwan, M.Ag, dalam kesempatan yang sama menegaskan dukungan penuh Kemenag dan KUA terhadap program Dinas Kesehatan. Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan calon pengantin dapat menjalani proses skrining kesehatan dengan baik melalui kerja sama dengan puskesmas setempat.
"Hasil akan berbanding lurus dengan ikhtiar yang kita lakukan. Kami di Kemenag dan KUA akan berupaya maksimal merealisasikan nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Kesehatan, terutama dalam meningkatkan kesadaran kesehatan calon pengantin," tuturnya.
Sementara itu, dr. Prima Ovarina, Sp.OG, menjelaskan pentingnya perencanaan kehamilan yang matang. Menurutnya, kehamilan adalah proses panjang yang memerlukan perhatian serius dari ibu, suami, dan keluarga untuk memastikan kesejahteraan ibu dan bayi.
"Kehamilan harus dipersiapkan agar melahirkan generasi yang sehat dan bebas stunting," ungkapnya. Ia juga menekankan bahwa peran aktif keluarga, khususnya suami, sangat penting dalam mendukung proses kehamilan hingga persalinan.
Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor antara Kementerian Agama, KUA, Dinas Kesehatan, dan puskesmas. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat pencapaian target kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan stunting melalui persiapan kehamilan dan pelayanan antenatal terpadu.
Dengan ditutupnya acara oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota, kegiatan ini diharapkan menghasilkan langkah-langkah strategis yang nyata untuk membangun generasi yang sehat, berkualitas, dan bebas dari stunting.
Feedback