Pada Selasa, 26 November 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota mengadakan Workshop Pelayanan Neonatus Esensial yang bertempat di Hotel Mangkuto Payakumbuh. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bidan desa dalam memberikan pelayanan kesehatan esensial kepada neonatus atau bayi baru lahir, sebagai langkah penting dalam menurunkan angka kematian bayi di wilayah Kab. Lima Puluh Kota.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota, Ibu Yulia Masna, SKM. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, terutama bidan desa, yang berada di garis terdepan dalam memberikan layanan kesehatan kepada ibu dan bayi di komunitas.
Tujuan Workshop ini adalah:
1. Peningkatan Kompetensi.
Memberikan pemahaman dan keterampilan kepada bidan desa terkait pelayanan kesehatan neonatus esensial.
2. Pencegahan Risiko.
Menekan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir melalui pelayanan kesehatan yang tepat waktu dan berkualitas.
3. Penguatan Jejaring Kesehatan
Memperkuat koordinasi antara bidan desa dan fasilitas kesehatan rujukan.
Materi dan Kegiatan
Workshop ini meliputi berbagai sesi interaktif yang dirancang untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis, di antaranya:
1. Penatalaksanaan Neonatus dengan Risiko Tinggi.
Mengenali tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir dan langkah awal penanganannya.
2. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif
Pentingnya IMD dan peran bidan dalam mendukung pemberian ASI eksklusif.
3. Stabilisasi Neonatus Sebelum Rujukan
Prosedur stabilisasi bayi dalam kondisi kritis sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
4. Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
Langkah-langkah deteksi dini untuk memastikan tumbuh kembang bayi berjalan optimal.
Para peserta juga mengikuti praktik simulasi untuk memperkuat keterampilan dalam menangani kasus-kasus neonatus, seperti hipotermia, asfiksia, dan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Workshop ini dihadiri oleh puluhan bidan desa dari berbagai kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyerap materi dan berbagi pengalaman di lapangan. Salah satu peserta, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membantu dirinya dalam memahami langkah-langkah praktis yang dapat langsung diterapkan di tempat tugas.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama workshop demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu dan bayi di komunitas masing-masing. Kepala Dinas Kesehatan juga mengapresiasi semangat para bidan desa dan menegaskan bahwa dukungan dari dinas akan terus diberikan untuk memastikan keberlanjutan program kesehatan ibu dan anak.
Workshop ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat upaya pelayanan kesehatan neonatus di Kabupaten Lima Puluh Kota, yang pada akhirnya diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian target kesehatan nasional.
Feedback